Melangkah ke Masa Depan, LignoSat, Satelit Kayu Pertama di Dunia dari Jepang

ryokotomo.com – Pada tanggal 28 Mei 2024, dunia dikejutkan dengan pengumuman dari Jepang mengenai penciptaan satelit kayu pertama di dunia yang dinamakan LignoSat. Satelit ini merupakan hasil kerja keras tim dari Kyoto University dan Sumitomo Forestry Co, sebuah perusahaan kayu berbasis di Tokyo. Setelah empat tahun pengembangan, satelit berbentuk kubus kecil ini akan segera diserahkan kepada Badan Eksplorasi Antariksa Jepang (JAXA) pada 4 Juni mendatang.

LignoSat dirancang menggunakan panel kayu magnolia setebal 4 hingga 5,5 milimeter, dengan bingkai sebagian terbuat dari aluminium. Satelit ini juga dilengkapi dengan panel surya yang ditempel di beberapa sisi dan memiliki berat sekitar 1 kilogram. Pendekatan teknik tradisional Jepang digunakan dalam pembuatannya, di mana tidak ada sekrup atau bahan perekat yang digunakan.

Satelit ini direncanakan akan diluncurkan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) melalui roket SpaceX dari Kennedy Space Center, Florida, AS pada bulan September. Tujuan utamanya adalah untuk menguji kemungkinan penggunaan kayu dalam industri ruang angkasa, serta menghadirkan solusi yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan satelit konvensional yang terbuat dari logam.

Dalam sebuah upaya untuk menanggapi masalah lingkungan, satelit ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif terhadap atmosfer Bumi ketika memasuki kembali setelah menyelesaikan misinya. Satelit ini, jika terbakar hanya akan meninggalkan abu yang dapat terbiodegradasi, berbeda dengan satelit berbahan logam yang dapat menghasilkan partikel-partikel berbahaya seperti alumina.

Keberhasilan pengembangan LignoSat tidak hanya menandai kemajuan signifikan dalam teknologi ruang angkasa, tetapi juga merupakan tonggak bagi industri kayu Jepang dalam eksplorasi penggunaan material alami dan berkelanjutan di luar angkasa. Proyek ini dipandang sebagai langkah maju yang menggabungkan inovasi teknologi dan keberlanjutan lingkungan, dengan harapan untuk memberikan inspirasi bagi negara-negara lain untuk mengeksplorasi alternatif-alternatif serupa.