ryokotomo.com – Meskipun tidak sepopuler industri hiburan Korea Selatan, film Jepang menawarkan berbagai cerita menarik, termasuk tema tentang pengasuhan anak. Tema ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan wawasan dan inspirasi bagi orang tua maupun calon orang tua tentang berbagai metode pengasuhan, baik yang positif maupun yang merusak.
Salah satu film yang menggambarkan kerumitan parenting adalah “Cinderella Addiction” (2021). Film yang dibintangi oleh Tao Tsuchiya dan Kei Tanaka ini mengajak penontonnya ke dalam roller coaster emosi. Ceritanya dimulai dengan pertemuan antara Koharu dan Daigo, yang akhirnya menikah. Daigo, seorang duda dengan seorang putri bernama Hikari, tampak sempurna di mata Koharu. Namun, di balik penampilan tersebut, Hikari menunjukkan perilaku ekstrem, sementara Daigo sendiri menyimpan trauma mendalam yang memengaruhi cara dia mengasuh anak.
Selanjutnya ada “Mother” (2020), sebuah film yang mengeksplorasi sisi gelap dari toxic parenting. Akiko, seorang ibu tunggal yang diperankan oleh Masami Nagasawa, hidup dalam jeratan alkohol dan judi. Dia mengandalkan putranya, Shuhei, untuk melakukan semua pekerjaan rumah dan sering meledak dalam kemarahan, bahkan sampai melakukan tindakan kriminal. Film ini menyoroti bagaimana hubungan yang beracun tidak hanya terjadi antara pasangan tetapi juga antara orang tua dan anak.
“Shoplifters” (2018) membawa pesan yang lebih kompleks tentang pengasuhan. Ceritanya berpusat pada sebuah keluarga pengutil yang meskipun hidup dari mencuri, merawat anak-anak dengan kasih sayang yang tulus, berbeda dengan perlakuan orang tua kandung mereka. Film ini menggambarkan ikatan yang hangat antara orang tua dan anak, meskipun melalui jalan hidup yang tidak biasa.
“Like Father Like Son” (2013) karya Hirokazu Kore-eda mengisahkan tentang Ryota, seorang arsitek sukses yang menemukan bahwa anaknya tertukar saat lahir. Ia dihadapkan pada dilema besar ketika harus memilih antara anak yang telah ia rawat dengan penuh cinta dan anak biologisnya yang telah dibesarkan oleh keluarga sederhana. Film ini meraih berbagai penghargaan dan menyentuh hati penontonnya dengan cerita yang mendalam.
Terakhir, “Nostalgia” (2017) mengisahkan tentang hubungan antara Mutsuko dan ayahnya yang selama ini dianggapnya kurang baik karena sebuah tradisi keluarga. Ketika dewasa, Mutsuko kembali ke kampung halamannya dan melalui cerita dari murid ayahnya, ia mulai memahami sekaligus menghargai ayahnya lebih dalam.
Kelima film Jepang ini memberikan pandangan yang berbeda tentang pengasuhan, menggambarkan keindahan, tantangan, serta kompleksitas hubungan antara orang tua dan anak. Melalui narasi yang kuat dan karakter yang mendalam, film-film ini tidak hanya menghibur tetapi juga menawarkan pelajaran berharga tentang arti sejati dari pengasuhan.
Untuk Informasi Unik dan Travel Jepang, selalu buka ryokotomo.comIkuti kami di Facebook, Twitter dan Instagram @ryokotomoid