ryokotomo.com – Tradisi perburuan paus Jepang menghadapi perubahan signifikan dengan diperkenalkannya Kapal Kangei Maru, sebuah langkah yang menandai kesinambungan dari tradisi kontroversial mereka. Diluncurkan pada hari Selasa (21/5/2024), kapal senilai 7,5 miliar yen yang dioperasikan oleh Kyodo Senpaku ini bertujuan untuk menangkap sekitar 200 paus hingga akhir tahun ini, seperti yang dilaporkan oleh The Straits Times.
Kangei Maru dengan berat hampir 9.300 ton, mewakili generasi baru dalam perburuan paus komersial Jepang, menggantikan Nisshin Maru yang telah berusia 30 tahun. Dibangun dengan teknologi terbaru dan kapasitas penyimpanan yang lebih besar, kapal ini menjadi simbol dari komitmen Jepang terhadap industri yang sering kali diperdebatkan ini.
Menurut Presiden Kyodo Senpaku, Hideki Tokoro, Jepang tetap teguh dalam pendekatan mereka terhadap tradisi perburuan paus, mengabaikan penolakan global. Meskipun kontroversial, Jepang menganggap kegiatan ini sebagai bagian dari warisan budaya dan penting untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal.
Pada 2019, Jepang keluar dari IWC dan memulai kembali perburuan paus komersial di perairan teritorial dan zona ekonomi eksklusifnya, sebuah langkah yang menuai kecaman internasional. Namun, keputusan ini didukung oleh pendekatan ilmiah untuk pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan, seperti yang disampaikan oleh Yoshimasa Hayashi, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang.
Meskipun tantangan global, Jepang terus mempertahankan kebijakan ini sebagai bagian dari identitas nasionalnya, bersama dengan Norwegia dan Islandia, sebagai salah satu dari sedikit negara yang terus melanjutkan perburuan paus komersial. Hal ini mencerminkan komitmen mereka untuk melestarikan budaya dan tradisi dalam industri perikanan yang sensitif.
Untuk Informasi Unik dan Travel Jepang, selalu buka ryokotomo.comIkuti kami di Facebook, Twitter dan Instagram @ryokotomoid