ryokotomo.com – Di kota Takamatsu, Prefektur Kagawa ada sebuah taman bonsai bernama Hanazawa Myoshun-en. Taman ini dikelola oleh Takahito Hanazawa, generasi kelima dari keluarga Hanazawa, bersama putrinya, Michiko. Mereka merawat bonsai dengan penuh kasih, menjadikannya lebih dari sekadar tanaman hias, tetapi juga sebuah seni hidup. Seni bonsai berawal dari Tiongkok lebih dari 2.000 tahun lalu, sebelum berkembang di bawah pengaruh Buddha zen menjadi berbagai bentuk seperti yang kita kenal sekarang.
Takamatsu dikenal sebagai daerah utama penghasil bonsai pinus di Jepang, berkat iklimnya yang hangat, paparan sinar matahari yang melimpah, dan curah hujan yang rendah. Kondisi ini menjadikan Takamatsu lokasi ideal untuk budidaya bonsai pinus, sebuah tradisi yang telah berlangsung selama lebih dari 200 tahun. Hanazawa Myoshun-en tidak hanya menjual berbagai jenis bonsai tetapi juga menyediakan kelas bagi pemula yang ingin belajar seni ini.
Bonsai di Hanazawa Myoshun-en tidak terikat pada aturan tradisional. Takahito dan Michiko memperkenalkan cara unik dalam merawat bonsai, menggunakan kawat untuk membentuk berbagai desain indah dan menarik, seperti bentuk hati, bintang, atau bahkan huruf “BONSAI”. Selain itu, penggunaan pot dengan desain unik atau dari gerabah khas Jepang seperti Shigaraki dan Bizen-ware menambah nilai seni tanaman bonsai ini.
Bagi pecinta tanaman, bonsai tidak terbatas pada jenis pohon tertentu. Meskipun pohon pinus hitam dan putih serta Chinese juniper adalah yang paling umum, pohon apel, zaitun, dan bahkan tanaman berbunga seperti sakura juga bisa menjadi bonsai. Keindahan bonsai semakin menonjol dengan tambahan dekorasi seperti boneka kecil, menciptakan berbagai suasana, dari musim dingin dengan boneka salju hingga pulau tak berpenghuni dengan pajangan hewan kecil.
Hanazawa Myoshun-en juga menyediakan berbagai perlengkapan bonsai, dari pot hingga pupuk, serta layanan konsultasi “bonsai 110” untuk bantuan perawatan. Keunggulan ini menjadikannya pilihan sempurna bagi siapa saja yang ingin memulai hobi bonsai.
Seni bonsai membutuhkan kesabaran dan dedikasi, tetapi hasilnya adalah keindahan yang dapat bertahan lama dan diwariskan. Di tengah kehidupan modern yang serba cepat, bonsai adalah pengingat akan keindahan yang muncul dari ketenangan dan ketekunan. Bisa dibilang, Hanazawa Myoshun-en adalah tempat inspiratif untuk memahami dan menghargai seni bonsai sebagai bentuk kekayaan hidup yang tidak ternilai harganya.
Untuk Informasi Unik dan Travel Jepang, selalu buka ryokotomo.comIkuti kami di Facebook, Twitter dan Instagram @ryokotomoid