ryokotomo.com – Festival Tanabata atau “Malam Ketujuh” merupakan salah satu perayaan musim panas paling memukau di Negeri Sakura. Dirayakan setiap tanggal 7 Juli, festival ini memadukan romantisme legenda kuno dengan tradisi penuh warna yang akan membuatmu terpesona. Mari kenali lebih dalam festival yang telah menjadi bagian penting budaya Jepang selama berabad-abad ini.
1. Asal-Usul Penuh Romantisme dari Tiongkok Kuno

Memahami Festival Tanabata Yang Penuh Makna
Festival Tanabata berakar dari legenda Tiongkok kuno bernama Qixi yang diperkenalkan ke Jepang pada periode Nara (710-794 M). Kisah romantis ini menceritakan tentang Orihime (bintang Vega), seorang putri penenun langit, dan Hikoboshi (bintang Altair), seorang penggembala sapi. Mereka saling jatuh cinta namun dipisahkan oleh Bima Sakti. Mereka hanya diizinkan bertemu setahun sekali pada malam ketujuh bulan ketujuh ketika kawanan burung murai membentuk jembatan di langit.
Ketika kamu memahami kisah ini, kamu akan menyadari mengapa festival ini begitu istimewa bagi masyarakat Jepang. Permaisuri Koken memperkenalkan perayaan ini pada tahun 755. Pada awalnya, ini hanya dirayakan pada kalangan istana kekaisaran Kyoto. Namun pada zaman Edo (1603-1867), festival ini menyebar ke seluruh lapisan masyarakat. Bahkan, sudah berkembang menjadi perayaan rakyat yang meriah dengan berbagai adaptasi lokal unik.
2. Tradisi Menulis Harapan pada Tanzaku yang Penuh Makna

Memahami Festival Tanabata Yang Penuh Makna
Salah satu tradisi paling ikonik yang akan kamu temui adalah menulis permohonan pada kertas warna-warni bernama tanzaku. Setiap warna memiliki makna tersendiri. Merah untuk keberuntungan, kuning untuk persahabatan, hijau untuk kesehatan, dan biru untuk kedamaian. Kertas-kertas ini kemudian digantung pada cabang bambu besar yang dipajang di rumah, sekolah, atau tempat umum.
Tradisi ini bukan sekadar ritual biasa, melainkan momen refleksi diri yang mendalam. Kamu bisa menulis berbagai harapan mulai dari kesuksesan akademis, kesehatan keluarga, hingga permohonan jodoh. Masyarakat Jepang percaya bahwa jika langit cerah pada malam Tanabata, Orihime dan Hikoboshi dapat bertemu dan harapan yang tertulis akan terkabul. Selain tanzaku, ornamen lain seperti kamigoromo (pakaian kertas), kinchaku (kantong kertas), dan orizuru (bangau kertas) juga menghiasi pohon bambu dengan makna simbolis masing-masing.
3. Perayaan Berbeda di Setiap Daerah dengan Keunikan Lokal

Memahami Festival Tanabata Yang Penuh Makna
Menariknya, kamu akan menemukan bahwa Tanabata dirayakan pada waktu berbeda di berbagai wilayah Jepang. Sebagian besar daerah merayakannya pada 7 Juli mengikuti kalender Gregorian. Akan tetapi, beberapa wilayah seperti Hokkaido dan Sendai masih mengikuti kalender lunar. Maka dari itu, mereka merayakannya pada bulan Agustus. Festival Tanabata Sendai yang berlangsung awal Agustus bahkan menjadi salah satu perayaan terbesar dan paling dinanti di Jepang.
Setiap daerah memiliki ciri khas perayaannya sendiri. Di Sendai, kamu akan terpukau dengan fukinagashi. Ini adalah hiasan kertas krep raksasa yang menggantung di sepanjang jalan utama kota. Sementara di Tokyo, perayaan lebih modern dengan lampu-lampu LED memukau.
Festival biasanya dimulai dengan upacara pada malam hari tanggal 6 Juli. Kemudian, akan mencapai puncaknya pada tanggal 7. Terdapat berbagai pertunjukan tari tradisional, musik, dan kuliner khas yang menggugah selera.
4. Makna Filosofis yang Mendalam untuk Kehidupan Modern

Memahami Festival Tanabata Yang Penuh Makna
Festival Tanabata mengajarkan kamu tentang nilai kesetiaan, kesabaran, dan harapan yang tidak pernah padam. Kisah Orihime dan Hikoboshi yang hanya bertemu setahun sekali namun tetap setia menunggu menjadi pengingat bahwa cinta sejati memerlukan pengorbanan. Filosofi ini sangat relevan dengan kehidupan modern yang serba cepat dan instan.
Lebih dari sekadar perayaan romantis, Tanabata adalah momen introspeksi tahunan bagi masyarakat Jepang. Kamu bisa belajar dari tradisi ini untuk meluangkan waktu merefleksikan pencapaian dan menetapkan tujuan baru. Festival ini juga mengajarkan pentingnya menjaga tradisi sambil tetap terbuka terhadap modernisasi. Kondisi itu terbukti dari adaptasinya yang terus berkembang namun tetap mempertahankan esensi aslinya.
5. Pengalaman Wisata Budaya yang Tidak Terlupakan

Memahami Festival Tanabata Yang Penuh Makna
Bagi kamu yang berencana mengunjungi Jepang, Festival Tanabata menawarkan pengalaman budaya yang autentik dan memukau. Jalanan dipenuhi dekorasi warna-warni, stan makanan tradisional, dan pertunjukan seni yang meriah. Kamu bisa ikut menulis harapan pada tanzaku, menikmati hidangan musim panas khas Jepang, dan menyaksikan kembang api spektakuler di beberapa lokasi.
Festival ini telah menjadi daya tarik wisata internasional yang signifikan. Kamu akan merasakan kehangatan masyarakat lokal yang dengan senang hati berbagi tradisi mereka dengan pengunjung asing. Tanabata bukan hanya tentang melihat, tetapi berpartisipasi aktif dalam perayaan yang telah berlangsung selama lebih dari 1200 tahun ini, menjadikannya pengalaman yang akan selalu kamu kenang.
Untuk Informasi Unik dan Travel Jepang, selalu buka ryokotomo.comIkuti kami di Facebook, Twitter dan Instagram @ryokotomoid