Hoshino Resorts KAI Poroto akan Dibuka di Hokkaido pada Januari 2022

Ryokotomo.com – Hoshino Resorts, perusahaan manajemen hotel premier Jepang yang memiliki lebih dari 40 properti baik di dalam maupun di luar Jepang diatur ke onsen ryokan (pemandian air panas bergaya Jepang) baru Hoshino Resorts KAI Poroto pada Januari 2022 setelah selesainya perjanjian kemitraan dengan Shiraoi, Hokkaido pada 28 Juni 2018.

KAI Poroto hadir sebagai properti ke-19 untuk merek KAI, menyusul KAI Nagato (dibuka pada Maret 2020), KAI Kirishima (dijadwalkan dibuka pada Januari 2021), dan KAI Beppu (dijadwalkan dibuka pada musim panas 2021). Ini juga akan menjadi properti KAI ketiga yang dibuka di Hokkaido, setelah RISONARE Tomamu di Shimukappu dan OMO7 Asahikawa di Asahikawa. Properti baru ini akan dirancang oleh arsitek Jepang Hiroshi Nakamura.

(Hiroshi Nakamura & NAP)

Para tamu dapat menikmati air onsen Shiraoi di KAI Poroto. Airnya berasal dari “mata air tegalan” yang mengandung mineral organik yang berasal dari tumbuhan. Jenis air ini langka di seluruh dunia. KAI Poroto menghadap ke tepi Danau Poroto dan dikelilingi oleh hutan alam Hokkaido di mana banyak spesies burung liar hidup. Semua kamar memiliki pemandangan danau di mana perubahan pemandangan sepanjang musim dapat dinikmati.

KAI Poroto akan bekerja sama dengan kota Shiraoi serta “Upopoy”, Museum dan Taman Nasional Ainu, yang bertujuan untuk menjadi “ruang simbolik untuk harmoni etnis”. Fasilitas ini akan menghormati budaya Ainu dan menyediakan tempat akomodasi bagi para tamu untuk mengalaminya.

Upopoy: Ruang simbolis untuk harmoni etnik

Sebuah ruang simbolis untuk harmoni etnis dengan nama “Upopoy dibuka di Shiraoi, Hokkaido pada 12 Juli 2020. Pusat nasional ini berfungsi sebagai basis untuk rekonstruksi dan pengembangan budaya Ainu, yang terancam bahaya kelangsungan hidup. Fasilitas utama adalah Museum Nasional Ainu dan Taman Nasional Ainu. Museum Nasional Ainu adalah museum nasional pertama di Jepang yang berpusat di sekitar orang Ainu asli dan sejarah serta budaya orang-orang yang diekspresikan melalui perspektif mereka. Hal ini terungkap dalam berbagai pameran yang berbeda. Taman Nasional Ainu adalah museum lapangan, di mana budaya Ainu dapat diajarkan melalui sejumlah program. Pengalaman di tempat termasuk tarian tradisional Ainu, yang terdaftar sebagai warisan budaya takbenda UNESCO, bengkel ukiran kayu, dan bordir, serta pengalaman kuliner dan seni pertunjukan tradisional. “Upopoy” berarti “bernyanyi (dalam jumlah besar)” dalam bahasa Ainu.

Didesain oleh Hiroshi Nakamura

Arsitek Jepang Hiroshi Nakamura berada di belakang desain KAI Poroto. “Poroto” berarti danau besar dalam bahasa Ainu dan KAI Poroto dengan berani menarik danau ini ke dalam premisnya. Di lobi hutan birch, para tamu akan disambut oleh pemandangan danau yang indah, yang mengarah ke Gunung Tarumae. Para tamu juga dapat bersantai di lounge sambil menyaksikan nyala api di perapian, sesuatu yang menjadi pusat kehidupan masyarakat Ainu. Di permukaan danau, sebuah pemandian bernama Kashi, yang dibangun dengan menggunakan metode konstruksi tradisional Ainu, berdiri seperti sebuah desa. Pemandian terbuka membuat orang merasa seolah-olah tenggelam di dalam danau. Desainnya dibuat dengan cara yang modern, terinspirasi dari gaya hidup, alam, dan keluarga masyarakat Ainu.

Sumber: (1)