5 Jenis Sakura yang Paling Umum di Jepang

ryokotomo.com – Sakura atau juga sering disebut cherry blossom merupakan bunga dari berbagai pohon genus Prunus atau subgenis Cerasus. Bunga nasional Jepang satu ini memiliki ratusan spesies dan varietas dengan berbagai kesamaan dan bentuknya.

Di Jepang, ada lebih dari 200 jenis pohon sakura, baik itu tumbuh secara liar maupun dibudidayakan. Beberapa jenis sakura yang paling umum ditemukan adalah sebagai berikut.

1.      Somei Yoshino

5 Jenis Sakura Yang Paling Umum Di Jepang

Sakura yang paling populer di Jepang adalah somei yoshino. Jenis sakura ini mulai bersemi pada akhir Maret di Kyushu dan Shikoku. Pada pertengahan April, pohon ini akan bermekaran di Tokyo dan akhir Mei di area utara seperti Aomori. Somei yoshino juga merupakan sakura yang paling banyak ditanam pada daerah beriklim sedang di luar Jepang.

Ada penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal DNA Research tahun 2019. Ternyata, Somei Yoshino adalah hasil hibridisasi dari sakura edohigan dan oshima cherry. Bunga somei yoshino dicirikan dengan mahkotanya yang berjumlah lima lembar dan hanya satu lapis. Lalu,  berwarna pink pucat hingga tampak putih.

2.      Yamazakura

5 Jenis Sakura Yang Paling Umum Di Jepang

Prunus jamasakura merupakan nama ilmiah dari yamazakura. Dikutip dari Flower DB, tumbuhan ini adalah spesies asli dari Honshu, Shikoku, dan juga Kyushu. Selain dikenal sebagai sakura liar, yamazakura juga dikaitkan dengan kehidupan dan budaya Jepang sejak dahulu.

Yamazakura memiliki karakteristik kulit batang dan daun muda yang berwarna kemerahan. Bunganya hampir sama dengan somei yoshino, yakni berwarna pink cerah hingga putih dan terdiri dari lima lembar mahkota bunga.

Yamazakura mulai bermekaran sebelum somei yoshino. Daunnya juga muncul bersamaan dengan berseminya bunga. Sehingga, tidak seperti kebanyakan sakura lain yang daunnya muncul setelah selesai bermekaran.

3.      Shidarezakura

5 Jenis Sakura Yang Paling Umum Di Jepang

Shidarezakura sangat mudah dikenali karena ranting yang menopang bunga-bunganya jatuh menjuntai ke bawah. Hal ini juga yang menyebabkan pohon Shidarezakura disebut Japanese weeping cherry tree dalam bahasa Inggris. Jika diterjemahkan, maka menjadi “pohon ceri Jepang yang menangis”.

Ada banyak macam shidarezakura dengan tipe ranting dan karakter bunga berbeda. Beberapa di antaranya yang berlapis tunggal seperti kiyosumi-shidare dan beni-shidare. Lalu, ada ito-shidare yang mahkotanya berlapis-lapis. Salah satu shidarezakura yang terkenal adalah miharu takizakura di Fukushima.

4.      Edohigan

5 Jenis Sakura Yang Paling Umum Di Jepang

Sama halnya seperti yamazakura, edohigan adalah spesies liar asli dari Honshu, Shikoku, dan Kyushu. Dikutip dari Tohoku Sakurakaido, nama edohigan memilik arti pohon ceri ekuionoks dari Edo.

Sebagai informasi, ekuinoks adalah fenomena alam saat bumi belahan utara dan selatan mengalami malam dan siang yang sama panjangnya. Ekuinoks ketika musim semi di Jepang disebut higan. Sementara Edo adalah nama kuno Tokyo.

Edohigan memiliki bunga yang tampak pink pucat hingga putih. Tumbuhan ini termasuk salah satu jenis sakura yang mekar lebih awal.

Edohigan diketahui juga merupakan spesies sakura dengan masa hidup lama. Beberapa pohon bisa hidup lebih dari 1.000 tahun. Sakura jindai di Yamataka adalah pohon tertua di Jepang yang berumur 2.000 tahun dan merupakan jenis edohigan.

5.      Kanzan

5 Jenis Sakura Yang Paling Umum Di Jepang

Terakhir ada nama Kanzan yang merupakan salah satu kultivar paling umum yaezakura. Ini adalah sakura dengan daun mahkota bunga lebih dari lima.

Sebuah bunga kanzan memiliki 30 hingga 50 daun mahkota. Bunga kanzan muncul di pertengahan hingga akhir April dan menampilkan warna pink yang cukup intens. Terkadang disertai juga dengan daun yang berwarna kecokelatan.